Teori Perkembangan Makanan Jepang, Ramen

Ramen Jepang selalu berubah setiap hari, dengan rasa-rasa baru yang muncul. Sejarah dari perkembangan ramen sangat lah panjang, dan setelah membaca artikel ini, kami harap kalian bisa menghargai makanan ramen ini.

Beberapa tahun terakhir, di Amerika dan Eropa, Ramen Jepang atau Mie kuah khas Jepang ini menjadi sangat populer. Bukan berlebihan mengatakan kalau banyak turis manca negara yang berwisata ke jepang akan pergi ke restoran dengan menu ramen spesial untuk menikmati ramen asli di negara aslinya. Ramen Jepang selalu berubah setiap hari, dengan rasa-rasa baru yang muncul. Sejarah dari perkembangan ramen sangat lah panjang, dan setelah membaca artikel ini, kami harap kalian bisa menghargai makanan ramen ini.

Awal mula terkenalnya ramen di Jepang
Salah satu sebab terkenalnya ramen di Jepang adalah karna didirikannya Museum Ramen Shin-Yokohama, Museum yang didedikasikan untuk Ramen Jepang, recreaction of Tokyo pada 1958, tahun dimana mie instant diciptakan. Berlatar sekitar 20 tahun yang lalu, museum mengenalkan ramen kepada seluruh pengunjung, membuat ramen jadi sangat terkenal, dan hingga banyak perubahan ramen itu sendiri, seperti variasi rasa.
Salah satu alasan yang menyebabkan ramen yang berbeda adalah koki yang memasaknya itu sendiri. Sampai sekarang, pembuat ramen masih belajar kepada restoran spesialis ramen untuk mempelajari tentang rasa, dan kemudian bersiap untuk membuka restoran mereka sendiri, tapi akhir-akhir ini, jumlah koki yang membuat ramen dengan varian rasa mereka sendiri dan memiliki cita rasa yang enak terus bertambah, yang menyebabkan banyaknya variasi rasa baru.

Perkembangan Variasi Rasa Ramen
Banyak restoran terkenal di region Kanto dan restoran lain di seluruh Jepang membuat toko di Museum Raumen Shin-Yokohama. Disini, pengunjung yang berkunjung ke museum bukan hanya dapat menikmati shoyu (kecap) yang khas atau miso ramen, tapi variasi rasa yang unik dari seluruh Jepang, seperti Kitakata Ramen dari Prefektur Fukushima, Hakata Ramen dari Prefektur Fukuoka dan Seabura Chaccha style Ramen dari Yokyo. Dengan kata lain, variasi rasa di tampilkan mewakili rasa khas dari masing-masing daerah.



Pada tahun 1996, sebuah restoran bernama Aoba menambahkan seafood untuk bahan dagingnya, dan membuat "Double-soup". Variasi unik ini membuat restoran ini menjadi terkenal, dan berdampak besar pada industri ramen, pemicu meledaknya tren "Double-soup". Bahkan sampai sekarang anda akan dengan mudah menjumpai restoran yang menggunakan tehnik ini.

Kuah ramen berbasis daging yang terbuat dari tulang ayam, tapi menggunakan seafood dalam sup adalah perubahan yang besar, dan saat ini restoran yang menawarkan kuah ramen berbasis ikan berkembang pesat.

Tsukemen dan Aemen
Tsukemen adalah variasi ramen dimana mienya tidak dimasukkan kedalam sup, tapi di hidangkan terpisah. Kita diharuskan untuk mengambil mie itu lalu mencelupkannya ke kuah.

Tsukemen sendiri sudah ada sejak lama. Restoran Taishoken adalah pelopor makanan ini, dimana mi ditumpuk di mangkok terpisah dan dimakan dengan sup shoyu yang sedikit manis. Restoran ini sangat terkenal, tapi hidangan tsukemen ini tidak begitu populer.

Namun, semua berubah karna restoran Ganja. Sampai Ganja muncul, tsukemen lebih simpel dari ramen dimana kuah dan mie dihidangkan dengan terpisah, tapi Ganja sup kental, diciptakan sekitar tahun 2000, memberi hidangan tekstur yang sama sekali berbeda dengan ramen.

Ganja di campur dengan daging ikan kedalam kuah, ini menjadi primadona dikalanan penggemar masakan ramen. Ganja juga mengenalkan sistem "Soup-wari (kuah campur)", di mana kuah kental menjadi encer karna dengan sup yang lain dan kemudian diminum.

Sistem "Soup-wari" ini mungkin diadaptasi dari morisoba, dimana air soba ditambahkan ke saus dan diminum, tapi semua faktor ini membuat Ganja menjadi pemicu terkenalnya tsukemen.


Meledaknya tsukemen juga membawa genre baru bernama "Aemen". Aemen, bahan-bahan di tempatkan diatas mie dan saus di tuangkan diatas mie, yang kemudian dicampur sebelum dimakan. Tergantung dengan restorannya, nama dari hidangan ini bervariasi, dengan contoh yang termasuk "Abura soba (oil soba)," "Maze soba (mixed soba)" atau "Shirunashi soba(soupless soba)" tapi hal yang mendasar dari hidangan ini adalah sama.

Aemen dihidangkan musiman sebagai sub-brand dari ramen atau tsukemen oleh banyak restoran, tapi karna popularitas hidangan ini, beberapa restoran menjadikan hidangan ini sebagai menu andalan.

Sebelum hidangan ini belum menjadi populer di dunia per-ramen-an, anda dapat menemukan setidaknya beberapa restoran aemen di area penjualan ramen yang ramai.

Ada juga alasan lain kenapa tsukemen dan aemen menjadi populer. Banyak restoran tsukemen dan aemen, kalian bisa memilih jumlah mie yang anda inginkan, dengan 400g gratis. Saat kalian berfikir tentang bagaimana restoran ramen menawarkan porsi besar mie dengan tambahan biaya, restoran tsukemen dan aemen adalah opsi idel untuk yang hobi makan.

Namun, Ada beberapa alasan. rasa ramen dikembangkan dan lebih kompleks, harga dari hidangan pun beranjak naik. Bagian termahal dari ramen adalah kuahnya, tempat segala bahan dicampurkan. Jadi karna tsukemen dan aemen tidak menggunakan kuah sebagia bahan dasar mereka, mereka menawarkannya dengan harga yang relatif murah.

Bersambung.....


Title: Teori Perkembangan Makanan Jepang, Ramen
Posted by:M. Ilham Syaputra
Published :2015-06-07T11:00:00+07:00
Rating: 4.5
Reviewer: 542 Reviews
Teori Perkembangan Makanan Jepang, Ramen

0 Response to "Teori Perkembangan Makanan Jepang, Ramen"

Post a Comment

Tinggalkan jejak anda disini.